Saturday, March 12, 2005

Jadi kita semua cedera otak...

Mungkin dia, kamu dan mereka adalah penderita afasia Wernicke. Karena aku melihat beberapa gejala yang jelas-jelas sama. Berbicara dengan cepat dan berirama, meskipun pembicaraan sering tidak dapat dimengerti karena mereka sering tidak mampu memikirkan kata yang tepat untuk mengungkapkan makna yang ingin mereka sampaikan.

Mungkin tidak tepat bila dibilang afasia Wernicke adalah suatu kelainan akibat cedera otak. Karena mereka sungguh menjadi lebih pintar. Mereka cenderung menghilangkan suatu kata yang sebenarnya adalah primer bila dihadapkan pada situasi sulit. Mereka sering berperilaku parafasia, dengan menggantikan suatu kata yang berhubungan dalam makna. Atau bahkan sirkumlokusi, yaitu membuat parafrasa dari kata yang diinginkan. Lalu sebagai alternatif terakhir, mereka menggantikan versi yang terputar-balik dari kata yang dimaksud.

Dan itu sebabnya dia meluputkan kata 'cinta' di setiap pembicaraan,
kamu menggantikan kata 'tidak bergantung' dengan kata 'mandiri',
mereka mengucapkan 'auramu menghilang' untuk 'kau kesepian',
dan aku pada akhirnya beralih pada kata 'saya'.

No comments: